Menyebar Keadilan dan Kesetaraan di Bulan Ramadhan
(Saqifa, 8/8/12) Fatayat Kota Yogyakarta menghadirkan
Pengajian intensif Kitab Kuning “Manbau’s Sa’adah” bekerja sama dengan Yayasan
LKiS. Pengajian
intensif ini merupakan salah satu cara menyebarkan ide-ide kesetaraan dan
keadilan bagi laki-laki dan perempuan
dalam Islam. Di samping itu, pengajian kitab kuning adalah bagian dari pelestarian tradisi NU pada bulan
Ramadhan, yang mengkaji persoalan agama secara
sistematis mendasarkan pada sebuah
karya seorang ulama.
Melalui kegiatan ini, kami mencoba mengajak kepada seluruh masyarakat kota
Yogyakarta baik dari kalangan santri
maupun non santri, untuk bergabung bersama dalam mengkaji kitab ini. Dalam pelaksanaan pengajian yang sudah
berlangsung 6 kali pertemuan, ternyata
komposisi peserta sangat beragam, dari
berbagai latar belakang . Aktifis ormas
keagamaan baik Muslim maupun no Muslim ,
peneliti asing, ibu-ibu rumah tangga,
aktifis Mahasiswa, dan aktifis NGO yang sudah malang melintang melakukan
advokasi kesetaraan dan pluralisme.
Judul lengkap kitab ini adalah Manbau’s Sa’adah: Fi Ususi Husn al-Mu’ayarah
wa Ahamiyat as-Shihah al-Injabiyah fi al-Hayat az-Zawiyah (Telaga Kebahagiaan :
Prinsip-prinsip Berperilaku Baik dan Kesehatan Reproduksi dalam Kehidupan Rumah
Tangga). Kitab ini adalah salah satu
karya ulama muda NU, KH Faqihuddin
Abdul Kodir, yang mencoba menawarkan
paradigma baru dalam melihat relasi laki-laki dan perempuan dalam sebuah
keluarga. Sehingga tidak heran, bahwa
kitab ini diedit oleh seorang aktifis Musawwah Global, Mesir , yaitu Syeh Hadil
El-Khouli.
Terbitnya kitab ini mendapat sambutan yang luar biasa
diantaranya seorang ulama dan aktifis HAP (Hak Asasi Perempuan) yaitu KH.
Husein Muhammad dari PP. Dar al-Tauhid, Cirebon, yang sekaligus sebagaimana
dikatakan oleh penulis kitab ini sebagai guru dan teman dalam berdiskusi.
Penghargaan juga disampaikan oleh ketua
PBNU KH Said Aqiel Siradj atas terbitnya kitab ini dalam kata pengatarnya.
Yaitu, kitab ini tidak hanya memperkaya
khazanah keilmuan di lingkungan pesantren Indonesia, tetapi juga menambah sumbangan NU dalam memperjuangkan hak-hak
perempuan, yang telah dilakukan oleh
ulama NU sejak tahun 1920.
Gambaran besar dari kitab ini membahas tentang hak-hak
perempuan, kewajiban suami istri yang
adil dan setara, hubungan orang dewasa
dengan anak, dan berbagai persoalan khas dalam rumah tangga. Menurut kitab ini
bahwa peran antara laki-laki dan
perempuan dalam rumah tangga tidaklah baku , tetapi fleksibel dan bisa
dipertukarkan antar kedua pihak. Isi kitab ini diperkaya oleh argumen-argumen
yang mendasarkan tidak saja pada mazhab klasik namun juga mazhab kontemporer.
Karena kitab ini diperuntukkan pesantren Indonesia, maka kitab ini tidak bisa
meninggalkan kitab pusaka pesantren, diantaranya : Ihya Ulumuddin, Tafsir Ibn
Katsir, Fath al-Bari, Majmu Nawawi, Fath al-Wahhab, Fath al-Muin, I’anat
ath-Thalibin, dll.
Sementara itu, penyampaian kitab ini menjadi sangat menarik peserta pengajian karena ustadh Muhammad Ihsanuddin dari PP Krapyak
Yogyakarta, tidak saja menguasai kitab-kitab klasik yang biasa dikaji di
pesantren, namun beliau juga sangat memahami isu hak asasi perempuan. Di
tumpang dengan pengalaman beliau yang sebelumnya adalah seorang aktivis di
Rahima, lembaga yang melakukan promosi dan
advokasi untuk kesetaraan dan keadilan perempuan.
Karena kajian kitab ini belum selesai pada bulan
Ramadhan, maka kami penyelenggara akan
meneruskan pengajian ini setelah hari raya. Mengingat pengajian ini hanya dilaksanakan
dua kali dalam seminggu di bulan Ramdahan sampai pada minggu ke tiga. Karena, peserta
sudah disibukkan untuk mempersiapkan mudik lebaran. Dengan
demikian, kami sebagai penyelenggara masih membuka peserta baru yang berminat dalam pengajian
ini. Karena sebenarnya kitab ini ada 3 bab, dan
baru dibahas pada bab 2 awal. Akhirnya, kami sampaikan terima kasih dan
selamat bergabung dengan pengajian ini di paska lebaran.
(Enik Maslahah, Pengurus
Fatayat Kota Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar