Sabtu, 09 Juni 2012

Berita

PW Fatayat NU DIY Hadiri Seminar Harlah Pancasila

YOGYAKARTA_SAQIFA. Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU DIY yang diwakili sahabat Lathifatul Izzzah menghadiri acara Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Hotel Rich Yogyakarta pada Kamis, 7 Juni 2012 lalu.  Acara ini selain dalam rangka memperingati hari kelahiran Pancasila, juga untuk memberi pendidikan politik bagi masyarakat menjelang Pemilu tahun 2014. Tema seminar kali ini adalah “Rakyat Mencari Pemimpin”. 

Seminar ini dilaksanakan oleh Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan UGM, Indonesia Bersatu, KNPI, Karang Taruna dan DEFINIT dengan ketua Panitia GKR Pembayun. Acara ini dihadiri oleh perwakilan oragnisasi-organisasi kepemudaan, akademisi, unsur-unsur kepemerintahan dan budayawan. Yang menjadi keynote speaker adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X, sedangkan yang menjadi pembicara adalah Anhar Gonggong, Letjen Luhut Panjaitan, Prof. Yusril Ihza Mahendra. 

Sejarawan Anhar Gonggong ketika mengawali diskusi mengatakan bahwa semakin rapuh dan terseok-seoknya negeri ini akibat ulah para pemimpin yang sudah melupakan nilai-nilai Pancasila, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Para pemimpin juga telah melupakan pilar-pilar kebangsaan yang lainnya (NKRI, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika).

"Dalam Pemilu 2014 nanti, rakyat jangan lagi salah dalam memilih sosok pemimpin negeri ini. Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri”, jelas Anhar Gonggong. 

"seorang pemimpin masa depan harusnya sudah tidak memiliki problem pribadi. Jika saya boleh membahasakan, yakni seorang yang sudah memiliki tingkat kemandirian baik secara material, spiritual, intelektual, maupun emosional," lanjut Anhar Gonggong. penuh semangat.

Seminar yang diadakan mulai jam 13.00-15.00 WIB ini dilanjutkan dengan diskusi kecil di malam harinya sampai menghasilkan sebuah deklarasi, yakni Ikrar Bela Pancasila. Isi rancangan ikrarnya adalah: 1) Siap menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai satu-satunya ideology bangsa dan Negara Indonesia; 2) Siap menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia; 3) Siap menjunjung tinggi Asas Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 4) Siap menjaga dan melaksanakan UUD 1945; 5) Siap mendukung dan melaksanakan segala upaya pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur. (Lathifatul Izzah)