PW Fatayat NU DIY Hadiri Seminar Harlah Pancasila
YOGYAKARTA_SAQIFA. Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU DIY yang diwakili sahabat Lathifatul Izzzah
menghadiri acara Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Lahir
Pancasila di Hotel Rich Yogyakarta pada Kamis, 7 Juni 2012 lalu. Acara ini selain dalam
rangka memperingati hari kelahiran Pancasila, juga untuk memberi pendidikan politik bagi masyarakat menjelang Pemilu tahun 2014. Tema
seminar kali ini adalah “Rakyat Mencari
Pemimpin”.
Seminar ini dilaksanakan oleh Pemerintahan
Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan UGM, Indonesia Bersatu, KNPI,
Karang Taruna dan DEFINIT dengan ketua Panitia GKR Pembayun. Acara ini dihadiri oleh
perwakilan oragnisasi-organisasi kepemudaan, akademisi, unsur-unsur
kepemerintahan dan budayawan. Yang menjadi keynote speaker adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X,
sedangkan yang menjadi pembicara adalah Anhar Gonggong, Letjen Luhut Panjaitan, Prof. Yusril Ihza
Mahendra.
Sejarawan Anhar Gonggong ketika mengawali diskusi mengatakan bahwa semakin rapuh dan terseok-seoknya negeri ini
akibat ulah para pemimpin yang sudah melupakan nilai-nilai Pancasila, yakni
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Para pemimpin juga
telah melupakan pilar-pilar kebangsaan yang lainnya (NKRI, UUD 45, dan Bhineka
Tunggal Ika).
"Dalam Pemilu 2014 nanti, rakyat jangan lagi salah dalam memilih sosok pemimpin negeri ini. Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri”, jelas Anhar Gonggong.
"seorang pemimpin masa depan harusnya sudah tidak memiliki problem pribadi. Jika saya boleh membahasakan, yakni seorang yang sudah memiliki tingkat kemandirian baik secara material, spiritual, intelektual, maupun emosional," lanjut Anhar Gonggong. penuh semangat.
"Dalam Pemilu 2014 nanti, rakyat jangan lagi salah dalam memilih sosok pemimpin negeri ini. Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri”, jelas Anhar Gonggong.
"seorang pemimpin masa depan harusnya sudah tidak memiliki problem pribadi. Jika saya boleh membahasakan, yakni seorang yang sudah memiliki tingkat kemandirian baik secara material, spiritual, intelektual, maupun emosional," lanjut Anhar Gonggong. penuh semangat.
Seminar yang diadakan mulai jam 13.00-15.00 WIB ini dilanjutkan dengan diskusi kecil di malam harinya sampai menghasilkan
sebuah deklarasi, yakni Ikrar Bela Pancasila. Isi rancangan ikrarnya adalah: 1)
Siap menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai satu-satunya ideology bangsa
dan Negara Indonesia; 2) Siap menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara
kesatuan Republik Indonesia; 3) Siap menjunjung tinggi Asas Bhinneka Tunggal
Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 4) Siap menjaga dan melaksanakan
UUD 1945; 5) Siap mendukung dan melaksanakan segala upaya pemberdayaan
masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur. (Lathifatul Izzah)