Rabu, 30 Mei 2012

Opini

Jebakan Hedonisme Pada Perempuan
Oleh: Siti Muyassarotul Hafidzoh*

Hedonisme sedang menganggu naluri kehidupan manusia. Kehidupan yang berpaham hedonis merupakan kehidupan yang penuh dengan glamor, penuh dengan hal yang “wah”. Kaum hedonis selalu berpikiran bahwa menjalani hidup untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsunya. Berlaku sebebas-bebasnya, senikmat-nikmatnya, sesenang-senangnya tanpa peduli perasaan siapapun. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidupnya dengan penuh kepuasan. Kehidupan yang penuh glamor inilah yang akhirnya akan menjebak manusia terjebak untuk tidak mampu bersikap sabar dan gagal membangun asketisme.

Hedonisme merupakan salah satu teori etika yang paling tua, paling sederhana, paling kebenda-bendaan, dan dari abad ke abad slalu kita temukan. Untuk aliran ini, kesenangan (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Kaum hedonis modern memilih kata kebahagiaan untuk kesenangan.

Paham ini sedikit demi sedikit masuk dalam kehidupan para perempuan. Perempuan merasa kurang cantik jika tidak memakai perhiasan, perempuan merasa kurang cantik ketika tidak memakai pakaian mahal, perempuan merasa kurang cantik ketika tidak memakai make up yang menor. Cantik yang mereka pahami akhirnya hanya berlaku ketika perempuan memakai sesuatu yang dianggapnya mahal dan berharga. Tidak sebatas itu, bahkan kemewahan yang lebih, seperti memiliki mobil mewah, perhiasan mewah, rumah mewah bahkan sampai hal-hal kecil seperti alat dapurpun menjadi alat ukur perempuan untuk mendapatkan  pujian yang diinginkan.

Kehidupan yang mengerikan tersebut membuat para perempuan tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan, bahwa segala yang dianggapnya “wah” adalah kunci petaka untuk masa depannya. Mereka terjebak pada naluri yang tidak peduli dengan kesederhanaan, sehingga banyak perempuan yang rela melakukan apapun untuk mendapatkan kesenangan yang diinginkannya. Bahkan yang mengerikan, mereka rela menjual harga dirinya demi untuk membeli segala perhiasan dan aksesoris tubuhnya untuk merasa lebih cantik dibandingkan perempuan lainnya yang tidak memiliki barang berharga tersebut.
Segala kesenangan yang mereka terapkan dalam gaya hidup hedonis adalah hal yang sia-sia belaka. Karena apa yang mereka lakukan sebenarnya malah membawa mereka ke dalam jurang kesombongan dan iri hati. Ketika merasa tubuhnya lebih cantik dari pada orang lain, maka kesombongan diri nampak dan mengganggap diri merekalah yang paling layak untuk hidup. Namun ketika melihat orang lain yang perhiasan dan aksesorisnya lebih mahal, maka iri hati menggrogoti nuraninya.

Filosofi Hedonisme
Selain itu di zaman postmodernisme sekarang ini gaya hidup yang hedonis semakin membudaya di kalangan remaja perempuan. Kaum muda mulai diracuni dengan pola kehidupan yang tidak sehat dan tidak memberikan hal positif dalam pembelajaran yang diusia tersebut seharusnya mereka dapatkan. Namun yang terjadi adalah mereka yang bangga dengan kemewahan yang dimilikinya dan tidak peduli dengan prestasi apapun yang sudah mereka raih. Prestasi dalam dunia pendidikan khususya, sekarang ini sudah mulai banyak diabaikan. Gegap gempita dunia hedonislah yang kian merebak, mereka perempuan muda berani memakai aksesoris tubuh yang tidak layak, mereka berani menghabiskan uang di salon mahal hanya untuk menurut mereka mempercantik diri.

Pengaruh seperti ini sebenarnya sudah menjamur di tayangan televisi. Banyak program acara yang lebih mengunggulkan hiburan-hiburan yang dipenuhi dengan gaya hidup hedonis, seperti ajang pencarian penyanyi, penari, girl band, dan lain sebagainya. Acara semacam ini secara tidak sadar membentuk kaum muda untuk berperilaku hedonis. Hanya yang cantiklah yang entertain, hanya yang kayalah yang layak jadi pujaan banyak orang. Kesenangan-kesenangan ini yang akhirnya akan membutakan nurani perempuan. Terutama perempuan muda yang seharusnya membangun diri dengan karakter moral yang kuat, bukan dengan kemewahan, gengsi dan kesenangan-kesenangan duniawi.

Sebenarnya pengertian hedonisme tidak seperti yang kita bayangkan. Menurut James Rachels (2004) dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Moral”, bahwa hedonisme pertama-tama dirumuskan oleh Aristippus yang salah menafsirkan ajaran gurunya, Socrates yang berkata bahwa tujuan hidup adalah kebahagiaan. Aristippus menyamakan kebahagiaan dengan kesenangan. Menurutnya, kesenangan berkat gerakan lemah, rasa sakit berkat gerakan kasar.
Hedonisme dihaluskan oleh Epicurus dan dihubungkan teori fisika dari Demokritos. Epicurus, tujuan hidup bukan kesenangan yang kuat, melainkan suatu kedamaian. Kita harus menghindari rasa takut terhadap dewa dan maut. Kesenangan intelektual saja tidak cukup, tanpa merasakan kesenangan inderani.

Inner beauty perempuan

Perempuan adalah makhluk yang cantik, dengan hanya kesederhanaan pun mereka tetaplah cantik. Itulah perempuan. Tak perlu lah perhiasan mahal, aksesoris mewah, perawatan salon dan sebagainya hanya untuk menampakkan kecantikannya. Namun tampil dengan apa adanya, bertutur ramah, senyum yang murah dan sikap yang menyenangkan jauh lebih bernilai cantik. Inilah yang disebut inner beauty, pesona lain  perempuan yang indah.

Percayalah perempuan akan cantik dengan kesederhanaan. Oleh karena itu, sebagai perempuan pupukkan keindahan diri bukan dengan kemewahan namun dengan selalu berpikir positif. Sepintas memang tak ada hubungannya dengan kecantikan, namun hal tersebut sangat erat kaitannya. Aura positif yang perempuan ciptakan akan berpengaruh pada setiap orang yang ditemuinya. Sehingga energi positif tersebut akan memancarkan kecantikan dalam diri perempuan.

Selanjutnya menjadi diri sendiri. Ini sangat penting bagi pribadi perempuan. Jangan takut kalah cantik dengan perempuan lain, karena perempuan yang selalu percaya dengan dirinya sendiri jauh lebih cantik dibandingkan perempuan yang hanya menjadi korban mode, yang ingin secantik artis, yang ingin semewah putri raja dan sebagainya.

Terakhir perempuan haruslah merawat dirinya, baik dalam maupun luar. Kecantikan luar bukan ukuran kemewahan, namun cukuplah dengan berpenampilan rapi, sopan dan bersahaja. Kecantikan dalam merawat dengan hati yang penuh keikhlasan dan penuh kesabaran, maka cantiklah perempuan itu.

Lewat langkah-langkah di atas, perempuan bisa memunculkan pesona diri yang alami yang berasal dari dalam, bukan hanya penampilan luar saja. perempuan akan mendapatkan kecantikan utuh dari tiga unsur, body (fisik), mind (pikiran) dan soul (jiwa). Yakinlah perempuan lebih cantik dari pada seribu purnama. 

*Ibu Rumah Tangga, Litbang PW Fatayat NU DIY
Opini ini pernah dimuat di Koran Merapi edisi 13 januari 2012


Tidak ada komentar: