Rabu, 14 Maret 2012

Perempuan sebagai Ibu Kehidupan "Part 1"



Perempuan sebagai Ibu Kehidupan
Oleh: Siti Muyassarotul Hafidzoh*

Jika segenggam potensi perempuan dikerahkan secara maksimal, maka akan muncul jutaan potensi yang akan membawa perubahan besar sepanjang peradaban manusia. Namun potensi ini masih terkubur oleh budaya patriarkhi dan belum banyak ditemukan oleh manusia. Manusia hanya banyak tahu bahwa perempuan adalah sosok yang akan menjadi istri dari laki-laki dan ibu dari anak-anaknya. Padahal perempuan bisa menjadi yang lebih dari sekedar itu. Inilah yang mesti direfleksikan kaum perempuan dalam momentum Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 2012.
Perempuan adalah makhluk yang luar biasa yang diciptakan Tuhan sebagai ibu kehidupan. Tanpa perempuan tidak ada kehidupan. Semua keturunan umat manusia berawal dari rahim perempuan. Dari sanalah akan muncul generasi penerus peradaban, dan untuk menciptakan peradaban yang luar biasa kita membutuhkan perempuan yang luar biasa.
Di dalam diri perempuan terdapat potensi-potensi besar yang patut diberdayakan bukan dibiarkan begitu saja bahkan dianggap tidak penting. Potensi dalam diri perempuan mampu merubah nasib perempuan bahkan mampu merubah peradaban. Senada dengan pemikiran William James, seorang Psikolog Amerika Serikat mengatakan bahwa penemuan atas potensi manusia yang belum tergali menjadi penemuan terpenting di zamannya.
Banyak potensi perempuan yang terlupakan bahkan tidak terpikirkan oleh banyak orang. Kebanyakan orang bahkan perempuan itu sendiri menganggap perempuan yang mengandung, melahirkan dan menyusui adalah tugas dan kewajiban perempuan, namun sejatinya bahwa semua itu bukan hanya sekedar tugas tetapi juga potensi yang dimiliki perempuan dan tidak dimiliki laki-laki.
Mengerahkan segenap tenaga untuk menggali potensi perempuan adalah tugas bersama. Sekarang bukan saatnya tidak peduli atau pura-pura tidak tahu dengan perempuan yang memiliki potensi besar. Kini saatnya untuk menggali potensi tersebut dengan memberinya ruang dan dukungan penuh untuk kemajuan perempuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan, sosial maupun kewirausahaan.
Sebagian perempuan Indonesia sudah mampu menemukan potensinya dan mampu mengembangkan potensinya untuk melakukan sebuah perubahan bagi dirinya maupun bagi lingkungnnya. Seperti Lokawati Nagawa, pilot wanita Indonesia yang telah 28 tahun melintasi bumi nusantara khususnya Papua. Ia adalah perempuan yang mampu mengharumkan nama bangsa.
Kemudian Asma Nadia dan Helvi Tiara Rosa adalah dua sosok perempuan yang mampu menorehkan kemampuan dalam bidang kepenulisan, ratusan buku sudah diterbitkan mereka dan mampu membawakan pengaruh dan perubahan besar untuk masa depan perempuan. Senada dengan yang dilakukan mantan peragawati senior yang kini dikenal sebagai penyair, Ratih Sanggarwati. Mereka semua merupakan sosok perempuan yang karya dan kemampuannya membawa Indonesia patut bangga kepada prestasi yang mereka torehkan untuk Indonesia.
Namun semua itu hanya sebagian kecil dari perempuan Indonesia, masih banyak perempuan Indonesia yang belum tercerahkan dan belum diakui potensinya. Kemudian generasi muda pun masih belum maksimal dalam menggerakkan segala potensi dan kemampuannya.

Basis Pencerahan Bangsa
Memberi kepercayaan dan membuka lebar kesempatan untuk perempuan adalah merupakan salah satu jalan untuk menciptakan peradaban baru yang luar biasa. Perempuan yang diberi kepercayaan dan kesempatan dan menggunakannya dengan sebaik mungkin maka akan terwujudlah sebuah pencerahan dan kemajuan bagi perempuan.
Perempuan akan menjadi sosok yang luar biasa, sosok perempuan yang mampu dalam bidang pendidikan akan mampu pula mendidik generasinya menjadi orang yang terdidik. Perempuan yang mampu bergerak dalam ranah sosial maka akan lahir pula generasi yang sosialis. Perempuan yang memiliki jiwa kewirausahaan yang bagus maka akan tercipta pula generasi yang memiliki potensi kewirausahaan yang handal, sehingga persaingan pasar mampu dikuasai dan mampu mensejahterakan masyarakat lainnya.
Untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan minimal tiga pilar pendukung bagi perempuan. Pertama, peran keluarga yang tidak menganut budaya patriarkhi,” yang boleh sekolah tinggi hanya anak laki-laki.”  Budaya ini harus tidak dianut oleh keluarga karena jika dalam keluarga masih ada budaya patriarkhi maka yang akan muncul pada psikologi perempuan adalah perasaan percaya diri yang kurang. Ini akan memberi dampak negatif bagi perkembangannya, ia akan merasa hanya laki-laki yang boleh meraih cita-citanya. Perasaan seperti ini jelas akan mengubur potensi perempuan.
Kedua, peran masyarakat  sangat diperlukan untuk membantu mewujudkan cita-cita perempuan. Masyarakat tidak lagi melabelkan perempuan pada sosok yang selalu berada pada posisi di bawah laki-laki (stereotype). Justru masyarakat memberi kepercayaan dan dukungan penuh untuk perempuan dalam mengembangkan potensinya. Peran sosial masyarakat akan memberikan efek positif  bagi diri perempuan, dia akan merasa bahwa meraih kesuksesan dan cita-cita adalah tugas wajib bagi perempuan, karena dari merekalah generasi berikutnya akan lahir.
Pilar ketiga, adalah peran pemerintah dalam memberikan perlindungan yang penuh terhadap perempuan. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang ramah terhadap perempuan secara tidak langsung telah membantu menggali potensi perempuan yang masih terkubur. Kesempatan perempuan untuk berdaya di kancah publik sangat dibutuhkan dan sangat penting peranannya.
Perempuan akan mampu membuktikan bahwa potensi yang ia miliki akan mampu merubah peradaban. Peran pemerintah dalam pemberdayaan perempuan akan menjadi pintu pembuka bagi perempuan untuk mengaktualisasikan diri mereka yang tidak kalah hebat dengan laki-laki.
Namun, ketiga pilar tersebut tidak akan berjalan apabila dari diri perempuan tidak memiliki kesadaran untuk melakukan perubahan. Ketiga pilar tersebut selalu diiringi dengan kesadaran dari pikiran perempuan itu sendiri. Sadar bahwa dirinya mampu melakukan perubahan, mampu menciptakan generasi yang luar biasa dan mampu menciptakan peradaban baru yang lebih hebat dan lebih tangguh dari sebelumnya.
Perempuan adalah permata kehidupan, semakin kita jaga permata ini semakin bernilai harganya. Harga mati untuk perempuan adalah kehidupan akan mati tanpa adanya perempuan. Menyiapkan generasi penerus yang hebat dan luar biasa haruslah bermula pada menyiapkan perempuan yang hebat dan luar biasa terlebih dahulu.
Perempuan mulia membawa kehidupan sentosa, perempuan cerdas menciptakan generasi cerdas pula dan perempuan yang luar biasa akan menciptakan peradaban emas yang akan mengangkat derajat seluruh manusia.
Itulah perempuan, ibu dari kehidupan manusia.

Tidak ada komentar: