Perempuan sebagai Ibu
Kehidupan
Oleh: Siti Muyassarotul
Hafidzoh*
Jika segenggam potensi
perempuan dikerahkan secara maksimal, maka akan muncul jutaan potensi yang akan
membawa perubahan besar sepanjang peradaban manusia. Namun potensi ini masih
terkubur oleh budaya patriarkhi dan belum banyak ditemukan oleh manusia.
Manusia hanya banyak tahu bahwa perempuan adalah sosok yang akan menjadi istri
dari laki-laki dan ibu dari anak-anaknya. Padahal perempuan bisa menjadi yang
lebih dari sekedar itu. Inilah yang mesti direfleksikan kaum perempuan dalam
momentum Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 2012.
Perempuan adalah makhluk yang
luar biasa yang diciptakan Tuhan sebagai ibu kehidupan. Tanpa perempuan tidak
ada kehidupan. Semua keturunan umat manusia berawal dari rahim perempuan. Dari
sanalah akan muncul generasi penerus peradaban, dan untuk menciptakan peradaban
yang luar biasa kita membutuhkan perempuan yang luar biasa.
Di dalam diri perempuan
terdapat potensi-potensi besar yang patut diberdayakan bukan dibiarkan begitu
saja bahkan dianggap tidak penting. Potensi dalam diri perempuan mampu merubah
nasib perempuan bahkan mampu merubah peradaban. Senada dengan pemikiran William
James, seorang Psikolog Amerika Serikat mengatakan bahwa penemuan atas potensi
manusia yang belum tergali menjadi penemuan terpenting di zamannya.
Banyak potensi perempuan yang
terlupakan bahkan tidak terpikirkan oleh banyak orang. Kebanyakan orang bahkan
perempuan itu sendiri menganggap perempuan yang mengandung, melahirkan dan
menyusui adalah tugas dan kewajiban perempuan, namun sejatinya bahwa semua itu
bukan hanya sekedar tugas tetapi juga potensi yang dimiliki perempuan dan tidak
dimiliki laki-laki.
Mengerahkan segenap tenaga
untuk menggali potensi perempuan adalah tugas bersama. Sekarang bukan saatnya
tidak peduli atau pura-pura tidak tahu dengan perempuan yang memiliki potensi
besar. Kini saatnya untuk menggali potensi tersebut dengan memberinya ruang dan
dukungan penuh untuk kemajuan perempuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan,
sosial maupun kewirausahaan.
Sebagian perempuan Indonesia
sudah mampu menemukan potensinya dan mampu mengembangkan potensinya untuk
melakukan sebuah perubahan bagi dirinya maupun bagi lingkungnnya. Seperti
Lokawati Nagawa, pilot wanita Indonesia yang telah 28 tahun melintasi bumi
nusantara khususnya Papua. Ia adalah perempuan yang mampu mengharumkan nama
bangsa.
Kemudian Asma Nadia dan Helvi
Tiara Rosa adalah dua sosok perempuan yang mampu menorehkan kemampuan dalam
bidang kepenulisan, ratusan buku sudah diterbitkan mereka dan mampu membawakan
pengaruh dan perubahan besar untuk masa depan perempuan. Senada dengan yang
dilakukan mantan peragawati senior yang kini dikenal sebagai penyair, Ratih
Sanggarwati. Mereka semua merupakan sosok perempuan yang karya dan kemampuannya
membawa Indonesia patut bangga kepada prestasi yang mereka torehkan untuk
Indonesia.
Namun semua itu hanya sebagian
kecil dari perempuan Indonesia, masih banyak perempuan Indonesia yang belum
tercerahkan dan belum diakui potensinya. Kemudian generasi muda pun masih belum
maksimal dalam menggerakkan segala potensi dan kemampuannya.
Basis Pencerahan Bangsa
Memberi kepercayaan dan
membuka lebar kesempatan untuk perempuan adalah merupakan salah satu
jalan untuk menciptakan peradaban baru yang luar biasa. Perempuan yang diberi
kepercayaan dan kesempatan dan menggunakannya dengan sebaik mungkin maka akan
terwujudlah sebuah pencerahan dan kemajuan bagi perempuan.
Perempuan akan menjadi sosok yang
luar biasa, sosok perempuan yang mampu dalam bidang pendidikan akan mampu pula
mendidik generasinya menjadi orang yang terdidik. Perempuan yang mampu bergerak
dalam ranah sosial maka akan lahir pula generasi yang sosialis. Perempuan yang
memiliki jiwa kewirausahaan yang bagus maka akan tercipta pula generasi yang
memiliki potensi kewirausahaan yang handal, sehingga persaingan pasar mampu
dikuasai dan mampu mensejahterakan masyarakat lainnya.
Untuk mewujudkan semua itu
dibutuhkan minimal tiga pilar pendukung bagi perempuan. Pertama, peran
keluarga yang tidak menganut budaya patriarkhi,” yang boleh sekolah tinggi
hanya anak laki-laki.” Budaya ini harus
tidak dianut oleh keluarga karena jika dalam keluarga masih ada budaya
patriarkhi maka yang akan muncul pada psikologi perempuan adalah perasaan
percaya diri yang kurang. Ini akan memberi dampak negatif bagi perkembangannya,
ia akan merasa hanya laki-laki yang boleh meraih cita-citanya. Perasaan seperti
ini jelas akan mengubur potensi perempuan.
Kedua, peran masyarakat sangat diperlukan untuk membantu mewujudkan
cita-cita perempuan. Masyarakat tidak lagi melabelkan perempuan pada sosok yang
selalu berada pada posisi di bawah laki-laki (stereotype). Justru
masyarakat memberi kepercayaan dan dukungan penuh untuk perempuan dalam
mengembangkan potensinya. Peran sosial masyarakat akan memberikan efek positif bagi diri perempuan, dia akan merasa bahwa
meraih kesuksesan dan cita-cita adalah tugas wajib bagi perempuan, karena dari
merekalah generasi berikutnya akan lahir.
Pilar ketiga, adalah
peran pemerintah dalam memberikan perlindungan yang penuh terhadap perempuan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang ramah terhadap perempuan secara tidak
langsung telah membantu menggali potensi perempuan yang masih terkubur.
Kesempatan perempuan untuk berdaya di kancah publik sangat dibutuhkan dan
sangat penting peranannya.
Perempuan akan mampu
membuktikan bahwa potensi yang ia miliki akan mampu merubah peradaban. Peran
pemerintah dalam pemberdayaan perempuan akan menjadi pintu pembuka bagi
perempuan untuk mengaktualisasikan diri mereka yang tidak kalah hebat dengan
laki-laki.
Namun, ketiga pilar tersebut
tidak akan berjalan apabila dari diri perempuan tidak memiliki kesadaran untuk
melakukan perubahan. Ketiga pilar tersebut selalu diiringi dengan kesadaran
dari pikiran perempuan itu sendiri. Sadar bahwa dirinya mampu melakukan perubahan,
mampu menciptakan generasi yang luar biasa dan mampu menciptakan peradaban baru
yang lebih hebat dan lebih tangguh dari sebelumnya.
Perempuan adalah permata
kehidupan, semakin kita jaga permata ini semakin bernilai harganya. Harga mati
untuk perempuan adalah kehidupan akan mati tanpa adanya perempuan. Menyiapkan
generasi penerus yang hebat dan luar biasa haruslah bermula pada menyiapkan
perempuan yang hebat dan luar biasa terlebih dahulu.
Perempuan mulia membawa
kehidupan sentosa, perempuan cerdas menciptakan generasi cerdas pula dan
perempuan yang luar biasa akan menciptakan peradaban emas yang akan mengangkat
derajat seluruh manusia.
Itulah perempuan, ibu dari
kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar